Menjawab Tantangan Orang tua dalam Menanamkan Pendidikan Nilai-Nilai Islam Pada Anak

Blog Single

Pendidikan atau menuntut ilmu adalah hal yang penting bagi setiap manusia untuk mengetahui kebenaran dan memperbaiki kesalahan. Allah bahkan memperintahkan dalam Al Qur’an salah satunya dalam surah Al-Mujadilah ayat 11.

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 

Hal inilah yang menunjukkan bahwasanya memang menuntut ilmu sangatlah penting. Dalam Islam tidak ada batasan usia untuk menuntut ilmu, sejak dalam kandunganpun bayi juga bisa mendapat pendidikan dari sang ibu dengan perkataan dan perilaku yang dilakukan sang ibu, ketika hal positif diberikan maka akan berpengaruh positif pada tumbuh kembang kognitif, afeksi, dan psikomotorik anak tersebut. Saat menginjak usia anak-anak, dimana pada fase ini jiwa anak masih bersih karena belum terlalu banyak terkena pengaruh lingkungan sekitar. Dititik fase inilah orangtua dan guru melakukan penanaman karakter pada anak yang tidak kalah penting dengan mengembangkan bidang akademik.

Terdapat berbagai konsep pembelajaran yang diberikan guru di sekolah salah satunya pendidikan Islam merupakan hal yang mendasar bagi setiap umat Islam sebab secara segala aspek kehidupan diatur dalam Al Qur’an dan Hadist selain itu juga sebagai fondasi ibadah dan moral. Dengan pendidikan nilai-nilai Islami inilah orangtua dapat membentuk karakter anak sesuai Al Qur’an dan hadist yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan dan larangan melakukan kemungkaran.

Banyak manfaat dari pendidikan nilai-nilai Islam pada anak, sehingga hal ini membuat pendidikan nilai-nilai Islam sangat penting diajarkan pada anak-anak. Berikut ini urgensi pendidikan nilai-nilai Islam pada anak :

1. Merupakan perintah Allah Subhanahu Wa ta’ala

Pendidikan merupakan salah satu perintah Allah. Allah memerintahkan hamba-hambaNya untuk mempelajari apa-apa yang telah diciptakan Allah. Sehingga Allah menaikkan derajat bagi orang-orang berilmu dibandingkan dengan orang ahli ibadah. Peran Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman hidup salah satunya sebagai pedoman dalam memberikan pedoman pendidikan.

2. Strategi mengembangkan moral dan nilai agama pada anak

Strategi yang tepat dalam pengembangan nilai agama khususnya Islam dan moral adalah dengan menggunakan menanamkan rasa cinta kepada Allah Subhanahu Wata'ala, penanaman cinta tanah air, memberikan keteladanan yang baik, menciptakan rasa aman, mencium dan membelai anak, meneliti dan mengamati anak, menyentuh dan mengaktifkan potensi berpikir anak, memberikan penghargaan pada anak, pengulangan dalam proses pembelajaran, dan memenuhi kebutuhan bermain anak.

3. Mencetak karakter Islami

Dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist maka anak akan diajarkan pada hal-hal yang diperintahan Allah dan hal-hal yang dilarang oleh Allah. Tak hanya itu didalam hadist, anak juga diajarkan untuk meneladani perilaku Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang memiliki akhlaqul karimah. Selain meneladani Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, juga terdapat banyak contoh karakter-karakter dari tokoh-tokoh Islam lainnya seperti Ummar Bin Khattab, Nuruddin Zanki, dan masih banyak lagi.

Disisi lain tentu bagi orang tua menjadi suatu tantangan tertentu dalam menanamkan nilai-nilai ini ketika anak di rumah. Tantangan atau bahkan hambatan penanaman nilai-nilai Islam pada anak seperti wali murid yang terlalu sibuk dengan kegiatan pribadinnya dan wali murid yang tidak dapat berkolaborasi dengan guru. Oleh karena itu, peran orang tua dalam membentuk akhlak seorang anak sangatlah tepat, sehingga solusi untuk permasalahan ini adalah sekolah mengadakan kolaborasi dalam program pembelajaran dengan para wali ataupun orangtua murid. Masalah dalam pelaksanaan pendidikan karakter pada anak usia dini berdasarkan akidah diantaranya :

  1. Mayoritas orang tua yang memiliki sikap yang kurang memperhatikan perkembangan anak-anak dan beberapa orang tua yang masih memiliki perbedaan visi dan tujuan oleh lembaga 2 sekolah.
  2. Faktor usia anak yang belum cukup umur.
  3. Dukungan orangtua yang memiliki keyakinan penuh pada institusi sekolah, sehingga ketika dirumah orangtua kurang berperan aktif dalam membatu memberikan pendidikan nilai-nilai Islam pada anaknya.
  4. Infrastruktur yang kurang memadai.
  5. Masyarakat sekitar yang membawa pengaruh buruk.

Berdasarkan beberapa tantangan tersebut dapat dihadapi oleh orang tua dengan cara penyampaian nilai-nilai Islam melalui beberapa tahap seperti :

  1. Pada tahap pertama, untuk menunjukkan kepada anak usia dini tentang keberadaan Tuhan Maha Kuasa yang menciptakan hewan dan tanaman.
  2. Untuk tahap kedua bertanya pada diri sendiri, yaitu pengajuan pertanyaan tentang obyek pengamatan. Pada tahap ini adalah untuk menumbuhkan rasa syukur atas keberadaan dan manfaat dari makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa melalui jawaban ketika ditanya.
  3. Tahap ketiga adalah menalar, yaitu, pengolahan informasi sudah dikumpulkan. Ketika anak-anak mulai dapat membandingkan, mengklasifikasikan dan melakukan pengukuran, maka informasi proses anak yaitu sesuai dengan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh pengalaman baru yang ia diperoleh.
  4. Tahap keempat adalah mencoba yaitu ketika ia diberi kesempatan untuk melakukan percobaan diri mereka sebagai sebuah pengalaman baru yang menarik. Penanaman nilai-nilai islam pada tahap ini adalah lebih ditekankan untuk bagaimana memperlakukan makhluk Allah dengan baik.
  5. Tahap kelima berkomunikasi, yang berkomunikasi apa yang telah telah dipelajari. Terkait dengan penelitian ini, anak dapat mengungkapkan dalam bahasa dan menunjukkan karyanya kepada teman dan guru.

Dalam ajaran Islam dikelompokkan dalam 3 aspek yaitu aqidah, ibadah, dan akhlak. Aspek aqidah diajarkan kepada anak-anak pada tahap awal pertumbuhan untuk menghafal dan kemudian menjelaskan arti secara bertahap saat mereka tumbuh dari panggung untuk mengingat, memahami dan kemudian berubah menjadi sebuah keyakinan, seperti :

  • Mengajarkan tentang iman dan ibadah, dengan materi iman meliputi pengetahuan tentang Allah, pengenalan para malaikat Allah, pengenalan kitab Allah, dan pengenalan Rasul Allah.
  • Pembiasaan dari membaca dua kalimat syahadat dimulai dengan memperkenalkan terlebih dahulu untuk siswa menggunakan metode hafalan.

Aspek ibadah mengajarkan pada anak untuk membiasakan melakukan ibadah sehingga anak dapat memahami apa yang diperintahkan ataupun dilarang oleh Allah. Dalam hal ini orang tua dapat mengajarkan anak untuk :

  • Mengenalkan 5 kegiatan yang tertera dalam Rukun Islam
  • Mengajak anak untuk shalat bersama mulai dari mengajarkan urutan berwudhu hingga gerakan dan bacaan shalat pada anak.

Pada aspek akhlak membuat anak bertujuan agar anak memiliki karakter yang berorientasi kepada Allah dan dapat menitu akhlak Nabi Muhammad yang berakhlaqul karimah. Selain itu salah satu contoh penanaman akhlak mulia berupa sopan santun seperti :

  • Melalui pembelajaran yang lakukan dengan konsep bermain peran dan cerita-cerita tauladan, karena menurut hasil pengamatan anak-anak lebih memperhatikan dan lebih mengena pada diri anak.
  • Menayangkan film yang mendidik terutama tentang pendidikan akhlak terutama sopan santun anak, seperti film kartun “Nussa” dan film lainnya kemudian menyimpulkan.
  • Memunculkan pembiasaan setiap hari pada diri anak. Hal inilah yang sangat di anjurkan oleh pada orangtua terkhusus para ibu, karena dengan pembiasaan anak-anak lebih mengingat dan dapat dilihat perkembangannya dalam kehidupan keseharian terutama tentang penanaman sopan santun pada diri anak.

 

 

Referensi :

Asma, K., & Slamet, A. (2018). Scientific Approach in Imparting Islamic Values In Early Childhood (A case study in Raudatul Town of Baubau Aisyiyah Athfal). Jurnal Pendidikan Islam , 3, 115-124.

Firdaus. (2018). Penerapan Konsep Belajar Islam Menurut Al-Quran di TK Islam YLPI Marpoyan. Jurnal Al-Thariqah , 3, 28-38.

Hermanto. (2019). Penanaman Nilai-Nilai Islam dalam Membentuk Sopan Santun Anak di Raudlatul Athfal Yayasan Nurul Bahra Kabupaten Bone. An Nisa’ Jurnal Studi Gender dan Anak , 12, 560-569.

Mubasyaroh. (2016). Model of Religious Study and Moral Values in TK Putra Harapan Nalumsari Jepara. Journal of Islamic Education , 21, 191-200.

Setyaningrum, E. A. (2017). The Implementation of the Characters Education to the Early Childhood Based on Akidah (4-6 Years Old) in TK Khalifah 29 Surakarta. Journal UNNES , 2, 137-142.