Mengenal Perkembangan Emosi Anak

Blog Single

Mengenal lebih dalam apa itu emosi? Emosi adalah persepsi tentang perubahan tubuh mulai dari munculnya kejadian, reaksi, persepsi hingga terbentuklah dasar emosi. Selain itu emosi dapat didefinisikan sebagai hasil interaksi antara faktor subyektif (proses berpikir), faktor lingkungan (hasil belajar), dan faktor biologis (proses hormonal). Beberapa macam emosi terbagi menjadi 2 yaitu emosi negatif misalnya takut, sedih, jijik, merasa bersalah, cemas, malu dll. Kemudian ada emosi positif seperti Bahagia, nikmat, cinta, bangga, lega, dll.

Pada perkembangannya emosi pada orang tua dapat dikatakan telah mencapai kematangan emosi apabila berada pada tingkat kedewasaan sehingga dapat mengendalikan dan mengarahkan emosi secara tepat, pengungkapan emosi pada diterima diri sendiri maupun orang lain, kemampuan mengontrol dan mengendalikan emosi dengan baik, serta tidak mudah terpengaruh stimulus internal maupun eksternal.

Kemudian perkembangan emosi pada anak terbagi menjadi beberapa emosi baik emosi positif maupun emosi negative seperti :

1. Rasa Takut

Emosi ini berpusat pada bahaya yang fantastik dan samar-samar. Misalnya anak yang takut gelap, petir, guntur, kematian/luka, tokoh yang menyeramkan. Rangsangan rasa takut terjadi secara mendadak dan tidak terduga. Dalam penyesuaian diri terhadap rasa takut dapat berubah bergantung pada perkembangan intelektual dan usia anak.

2. Rasa Marah

Penyebab kemarahan pada anak muncul dikarenakan rintangan berasal dari orang lain atau ketidakmampuan sendiri, rintangan terhadap aktivitas, maupun kejengkelan. Sehingga reaksi yang muncul pada anak dapat dibedakan menjadi 2 yaitu impulsive dimana kemarahan diarahkan pada orang lain misalnya memukul, menggigit, dll. Kemudian kemaran yang ditekan  atau diarahkan ke dalam artinya anak-anak mengarahkan pada dirinya sendiri.

3. Rasa Cemburu

Rasa cemburu merupakan reaksi normal ketika kehilangan kasih sayang secara nyata maupun dibayangkan, atau ancaman kehilangan kasih sayang. Sehingga dapat kita ketahui bahwa rasa cemburu merupakan gabungan dari perasaan takut dan marah. Sumber rasa cemburu pada anak dapat berasal dari perasaan merasa diabaikan/diduakan (kecemburuan anak di rumah) ataupun kecemburuan dari lingkungan keluarga/rumah yang dibawa ke sekolah.

4. Duka Cita/Kesedihan

Pada jenis emosi ini orang tua, guru, atau orang dewasa berusaha mengamankan anak dari kondisi duka cita karena dianggap mempengaruhi kondisi anak. Ingatan masa kecil anak tidak bertahan lama, kondisi tersebut dapat diatasi dengan dialihkan pada sesuatu yang menyenangkan. Hal tersebut dapat diatasi dengan tersedianya pengganti sesuatu yang hilang (misal mainan, kasih sayang, dll). Namun hal ini juga dapat berubah berdasarkan perkembangan usia dan intelektual anak dalam memahami suatu kesedihan.

5. Keingintahuan

Anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dimana ditunjukkan dengan perilaku misalnya sering bertanya, eksperimen/mencoba hal-hal baru.

6. Kegembiraan

Perasaan gembira yang di rasakan setiap anak berbeda untuk intensitas maupun cara mengekspresikan emosi bahagia.

7. Kasih Sayang

Rasa kasih sayang dapat dilihat dari cara anak menunjukkan perhatian yang hangat & memungkinkan terwujud dalam bentuk fisik maupun kata-kata verbal.

Berdasarkan beberapa bentuk emosi pada anak tersebut tentunya menjadi perhatian tersendiri bagi orangtua untuk memantau perkembangan emosi anak dimana anak memerlukan perhatian yang lebih dari orang tua karena hal ini juga berdampak pada penyesuaian diri dan keterampilan sosial di kehidupan sehari-hari.

 

Referensi :

Agustina, L. (2016). Kematangan Emosi dan Interaksi Sosial Pada Dewasa Awal. Empati: Jurnal Karya Ilmiah Undip, 5(1), 148–152.

Mulyani, N. (2013). Perkembangan Emosi dan Sosial Pada Anak Usia Dini. INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 18(3), 423–438. https://doi.org/10.24090/insania.v18i3.1470